TELAAH KURIKULUM
Keterampilan Abad 21 Dan Kurikulum IPA SMP
“Pentingnya Membangun Semangat Belajar Dengan Keterampilan Abad 21 Dan
Kurikulum IPA SMP”
Pendidikan
merupakan salah satu vektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah. Hal ini menjadi tantangan besar yang dihadapi bangsa
Indonesia, yaitu bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif
dapat di transformasikan menjadi sumber daya Indonesia yang memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Melalui pendidikan
yang berakar pada budaya bangsa indonesia yang beragam dapat diharapkan
membangun dasar bangsa indonesia yang lebih baik lagi dimasa depan.
Pendidikan di
Indonesia menggunakan kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi
siswa dari sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh. Kurikulum di
Indonesia selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan. Dalam hal ini, kurikulum
harus disesuaikan dengan model pembelajaran yang efektif, dan bisa
mengembangakan pola pikir anak. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran
sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling
mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Kurikulum 2013 dirancang untuk
menyongsong model pembelajaran abad ke 21 dimana pembelajarannya melalui
berbagai sumber yang siswa nya diminta untuk lebih kreatif melampaui batas guru
dan satuan pendidikan. Peran teknologi dalam model pembelajaran ini sangatlah
penting dan sentral untuk menyesuaikan perkembangan abad ke 21 yang lebih
canggih.
Dalam pendidikan modern, tidak lepas dari
penyedia tenaga muda dan beberapa kasus yang terjadi pada keterampilan abad 21
semakin mengaitkan pemuda-pemudi untuk ikut angkat bicara atau hanya sekedar
berpendapat. Penyebutan secara eksplisit pemuda, kelompok terpelajar khususnya
mahasiswa bukan menunjuk pada aspek-aspek intelektualitas, melainkan ciri-ciri
fisik, psikis, status dan peran sosial mereka untuk membangun jati diri bangsa
yang sudah pudar. Sebagai pemuda (mahasiswa) pendidikan biologi yang akan
terjun untuk mengajar, menerapkan semangat belajar bagi peserta didik sangat
mempengaruhi kurikulum yaitu pada pembelajaran karakter, perspektif kebenaran
serta siklus belajar. Beberapa isu terkait dengan membangun semangat belajar
perlu dikembangkan mengingat banyak nya masyarakat yang merasa bingung
bagaimana menyikapi tantangan perkembangan abad 21 yang semakin luas ini.
Menumbuhkan
dan membangun semangat belajar bukanlah hal mudah mengingat banyak sekali
tuntutan di abad 21 ini. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan semangat belajar,
diantaranya adalah bergaul dengan orang yang berprestasi dan mengurangi bermain
dengan teman-teman yang lebih sering bermain internet. Sayangnya, pemanfaatan
internet sendiri seringkali disalahgunakan. Pentingnya mengontrol anak untuk
bergaul dengan teman-teman yang berprestasi agar tidak ketinggalan di abad 21
ini bukan lagi momok yang mengharuskan tapi adalah wajib. Anak muda zaman abad
21 sekarang lebih menggantungkan hidupnya pada internet yang dapat mengurangi
semangat belajar. Mirisnya apabila anak tersebut sudah mengetahui dunia
internet secara luas misalnya dengan bermain lewat internet, maka hal ini dapat
menyebabkan kurangnya minat belajar bahkan ada yang sampai putus sekolah hanya
karena internet. Memang manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang-orang
yang kreatif dan memiliki keberagaman ide tetapi tidak mengsalahgunakannya.
Tetapi, dalam dimensi kreatif ini, siswa pun harus mengingat bahwa dalam
menggunakan kreatifitasnya tentu harus dalam batasannya bukan untuk mengetahui
segala macam informasi yang tidak bernilai positif tapi hanya membuat sedikit
kemajuan dengan bermain internet yang berlebihan. Pada abad 21 ini, kita harus
dapat memilah-milah berbagai teman yang dapat menumbuhkan semangat belajar yang
haus akan pengetahuan.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi semangat
belajar adalah dengan memilih waktu belajar yang tepat, bangun suasana yang
nyaman, kembangkan materi yang sudah dipelajari, mencatat pokok-pokok yang
sudah dipelajari, latihan untuk mengembangkan pelajaran yang dipelajari serta
bergaul dengan orang yang berprestasi agar dapat membuat kita terus semangat
serta berprestasi juga. Pada abad 21 ini, pembelajaran sentral dengan kurikulum
2013 dapat memacu semangat belajar anak dan menumbuhkan kreatifitas anak. Peran
guru dalam menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan daya serap siswa
sesuai dengan buku, keterampilan dengan kreasi dari berbagai sumber merupakan
hal penting untuk dapat bersaing nanti di masyarakat ekonomi asean nanti.
Kurikulum 2013 ini adalah implemetasi agar tidak ketinggalan jaman, oleh karena
itu semangat belajar perlu di imbangi dengan keterampilan abad 21 yang dalam
kaitannya kurikulum 2013 untuk terus mengeksplor berbagai macam gagasan ide
yang baru . Konteks tidak ketinggalan jaman ini merujuk kepada kebutuhan dunia
pendidikan akan kurikulum yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan abad
21. Dengan melatih keterampilan abad 21,
menggunakan literasi sains, pengontrolan dari orang tua juga perlu dilakukan
setiap harinya agar anak dapat mengikuti perkembangan abad 21.
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari
sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh untuk meningkatkan
semangat belajar dan daya serap siswa. Salah satu contoh nya adalah kurikulum
IPA SMP disusun secara terpadu dan utuh. Setiap pengetahuan yang diajarkan,
pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat siswa terampil dalam
menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak, serta
bersikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang
dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab. Dengan
adanya kurikulum seperti ini, siswa dapat memenuhi berbagai kompetensi k13 atau
biasa disebut taksonomi bloom. Menumbuhkan semangat belajar dengan berpacu pada
keterampilan abad 21 dan kurikulum 2013 misalnya bergaul dengan teman yang
berprestasi dan menjauhi teman yang bermain internet merupakan salah satu wujud
keterampilan abad 21 dimana anak mampu mengkolaborasi, berpikir kritis dan
memecahkan masalah. Dalam hal ini, anak juga harus di kontrol dan diawasi oleh
orang tua bagaimana cara berteman yang baik. Salah satu kasus, banyak anak yang
sudah kecanduan game internet yang akhirnya putus sekolah. Apabila sudah
terindikasi, maka sulit untuk menumbuhkan semangat belajar anak dan sulit
menerapkan pola berpikir kritis pada anak.
Pengaruh teknologi internet kian marak. Ribuan anak dibawah umur
tidak bisa melanjutkan sekolah karena game internet, masyarakat sulit
mendapatkan e-KTP karena sulitnya pembaruan data dsb. Menumbuhkan semangat
belajar diawali dengan pengawasan orang tua, peran guru dengan mentrampilkan
anak serta lingkungan yang dialami anak. berpikir kritis dan berkolaborasi
adalah hal dimana anak bisa bekerja sama
atau berkolaborasi dengan berbagai kepentingan.pada abad 21 ini, anak harus memilki kemampuan dalam kerjasama
berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati
pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung
jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan
masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri
sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
Dalam wujudnya
yang paling mutakhir, internet sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi
digital telah membebaskan kita dari ruang dan waktu. Kita dapat melakukan
banyak kegiatan dimana pun dan kapan pun sejauh ada koneksi internet. Teknologi
digital telah menjadikan kita seperti makhluk halus yang dapat berada
dimana-mana dan kita selalu mendapatkan banyak manfaat terutama efisiensi dan
produktivitas. Karena kehebatannya teknologi digital justru bisa menjadi sarana
oleh pihak yang memiliki kekuatan atau kekuasaan serta dapat mengurangi minat
belajar. Pengaruh teknologi digital kian marak. Hal ini disebabkan karena
kuatnya sistem itu mengatur, mengendalikan, menetapkan syarat, dan
mendefinisikan konsekuensinya.
Peran teknologi
internet memberikan dampak yang luar biasa, salah satunya adalah teknologi
digital yang berisikan permainan lewat handphone atau gadget masing-masing
anak. Sehingga apabila anak sudah merasa nyaman dengan permainan lewat internet
ini, maka yang timbul adalah malas belajar atau kecanduan internet. Oleh karena
itu, pengawasan orang tua terhadap anak sangatlah penting demi kepentingan
bersama.